Seorang hypochondriac adalah orang yang selalu berpikir dia sakit. Orang-orang seperti itu sangat takut akan penyakit. Gejala mereka sering imajiner. Hipokondria adalah sejenis penyakit mental atau fobia; itu adalah ketakutan yang ekstrim terhadap penyakit. Ada beberapa tanda hipokondria yang dapat membantu mengidentifikasi orang-orang seperti itu.
Seseorang yang menunjukkan gejala hipokondria membutuhkan bantuan. Seperti penyakit mental atau fobia lainnya, hipokondria perlu disembuhkan. Dan satu-satunya cara untuk menyembuhkan hipokondria adalah dengan mengetahui gejalanya. Jika Anda perhatikan dengan seksama, Anda dapat membedakan tanda-tanda hipokondria. Ini sangat cocok untuk anggota keluarga dan teman dekat Anda.
Jika Anda melihat gejala hipokondria pada orang-orang terdekat dan tersayang, segeralah bertindak. Orang seperti itu mungkin memerlukan bantuan dari seorang konselor atau psikiater. Penting juga untuk membedakan antara masalah kesehatan yang asli dan yang imajiner.
Berikut beberapa tanda hipokondria yang perlu Anda waspadai.
Orang yang menderita hipokondria mengunjungi dokter beberapa kali secara berurutan. Mereka selalu menginginkan persetujuan medis untuk gejala yang mereka alami.
Setiap kali mereka berbicara dengan anggota keluarga atau teman mereka, mereka mendiskusikan penyakit imajiner mereka.
Penderita hipokondria sering memeriksa apakah ada benjolan, ruam, atau nyeri di tubuhnya.
Ketika seorang dokter mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan mereka,
orang hipokondria kehilangan kepercayaan pada dokter itu. Mereka beralih ke dokter lain dengan harapan menemukan validasi.
Mereka membaca buku dan internet untuk membaca tentang penyakit. Dan begitu mereka membaca tentang suatu penyakit, mereka mulai berpikir bahwa mereka mengidapnya.
Sebagian besar gejala yang dialami penderita hipokondria bersifat imajiner. Misalnya, mereka mengeluh sakit perut tetapi tes tidak menunjukkan penyebab sakit perut.
Ketika penderita hipokondria bosan dengan gejala satu penyakit, mereka beralih ke penyakit lain. Gejalanya selalu tidak jelas dan tidak pernah spesifik, jadi tidak ada diagnosis yang memungkinkan.
Mereka terus melakukan tes darah, pemindaian ultrasound, dan pemindaian MRI yang didorong oleh ketakutan mereka akan suatu penyakit.
Penderita hipokondria sering memeriksa sendiri indikator kesehatan vitalnya. Mereka memeriksa tekanan darah, denyut nadi, gula darah, dll.