Love Beauty >> Cinta keindahan >  >> Health and Wellness >> kesehatan

Cara Gula Mempengaruhi Kesehatan Mental


Mengkonsumsi makanan yang kaya akan gula, lemak dan zat olahan dapat dikaitkan dengan kesehatan fisik. Kita semua menyadari fakta bahwa terlalu banyak gula berdampak buruk bagi lingkar pinggang dan kesehatan jantung kita, tetapi kurang perhatian diberikan pada dampak diet tinggi gula pada kesehatan mental kita.

Terlalu banyak asupan gula sebenarnya dapat memiliki dampak biologis negatif pada pikiran dan emosi Anda. Gula memengaruhi fokus, kemampuan belajar, kesehatan emosional, dan keseimbangan mental seseorang yang menyebabkan lebih banyak tekanan pada kesehatan mental.

Konsumsi gula mempengaruhi kesejahteraan psikologis. Saat kita mengonsumsi gula, gula mengaktifkan reseptor rasa di lidah kita dan mengirimkan sinyal ke otak, menyebabkan lonjakan hormon perasaan baik. Ini merusak kemampuan belajar dan memori jika jumlahnya berlebihan.

Menurut sebuah penelitian, ada hubungan yang kuat antara konsumsi gula dan gangguan seperti depresi atau skizofrenia. Konsumsi gula memicu reaksi kimia dalam tubuh dan memicu peradangan kronis.

Demikian juga, ada banyak cara di mana gula mempengaruhi kesehatan mental kita. Dalam artikel ini, kami di Boldsky membuat daftar beberapa cara gula memengaruhi kesehatan mental Anda. Baca terus untuk mengetahui lebih banyak tentangnya.

Lihat Foto

Fokus :Sebuah studi baru-baru ini menyimpulkan bahwa gula membentuk radikal bebas di membran otak. Ini menyebabkan perasaan berkabut. Ada hubungan antara asupan gula dan cara kita mengingat sesuatu dan memproses ide. Gula juga menyebabkan kecanduan yang menghambat fungsi otak.

Suasana Hati :Gula membuat ketagihan. Ini menyebabkan peradangan yang berhubungan dengan depresi. Konsumsi gula melepaskan opioid dan dopamin yang mempengaruhi fungsi otak, mirip dengan obat lain. Ini juga berkontribusi pada pesta makan, gejala penarikan dan keinginan. Ini juga menyebabkan kecemasan dan lekas marah.

Lihat Foto

Memori :Asupan gula yang tinggi mempengaruhi fungsi kognitif dan kinerja. Bahkan dapat memblokir reseptor memori. Konsumsi gula yang tinggi juga terkait dengan penyakit Alzheimer dan kehilangan memori. Itu juga dapat mengganggu kemampuan belajar.

Ketidakseimbangan Emosi :Terlalu banyak konsumsi gula menyebabkan perubahan suasana hati. Ini memblokir reseptor kromium yang merupakan bahan kimia penyeimbang emosional alami. Hal ini dapat menyebabkan iritabilitas, kecemasan, dan perilaku agresif.

Lihat Foto

Stres :Stres berhubungan langsung dengan makanan yang kita konsumsi. Mengkonsumsi makanan tinggi gula meningkatkan kecemasan dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatasi stres. Gula dapat menyebabkan penglihatan kabur, kesulitan berpikir, dan kelelahan.