Kerusakan kuku alami:
* dehidrasi: Proses aplikasi dapat menghilangkan kuku alami, membuatnya rapuh dan rentan terhadap kerusakan.
* Penipisan: Patung dan pelepasan yang sering dapat menipis lempeng kuku alami, membuatnya lebih lemah.
* Infeksi: Jika tidak diterapkan atau dihilangkan dengan benar, ada risiko infeksi, terutama dengan kuku akrilik.
* Perubahan warna: Perekat yang digunakan untuk menempelkan kuku yang terpahat terkadang dapat menodai kuku alami.
Biaya dan pemeliharaan:
* Mahal: Kuku yang terpahat biasanya lebih mahal daripada manikur biasa.
* Frequent Fill-in: Mereka membutuhkan pengisian reguler (setiap 2-3 minggu) untuk mempertahankan penampilan mereka.
* memakan waktu: Proses aplikasi dan penghapusan dapat memakan waktu.
Potensi masalah kesehatan:
* Reaksi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan kimia dalam produk akrilik atau gel.
* jamur kuku: Kuku yang terpahat dapat menjebak kelembaban, meningkatkan risiko jamur kuku.
Kerugian lainnya:
* fleksibilitas terbatas: Kuku yang terpahat bisa kaku dan kurang fleksibel daripada kuku alami, membuatnya lebih rentan terhadap pecah atau terkelupas.
* tampilan yang tidak wajar: Jika tidak diterapkan dengan benar, kuku yang dipahat dapat terlihat buatan dan tebal.
* Opsi seni kuku terbatas: Teknik seni kuku tertentu mungkin sulit atau tidak mungkin diterapkan pada kuku yang terpahat.
Catatan Penting: Kerugian ini dapat diminimalkan dengan memilih teknisi kuku yang terampil, menggunakan produk berkualitas tinggi, dan merawat kuku Anda dengan benar. Sangat penting untuk beristirahat dari memahat dan membiarkan kuku alami Anda pulih secara berkala.