* Reaksi Alergi: Beberapa orang alergi bahan dalam cat kuku, termasuk pigmen, formaldehida, toluena, dan dibutyl phthalate (DBP). Ini dapat menyebabkan berbagai reaksi, termasuk gatal, kemerahan, dan rasa sakit.
* penghapus cat kuku: Aseton, bahan umum dalam penghapus cat kuku, dapat mengering dan mengiritasi kuku. Jika Anda menggunakan terlalu banyak atau terlalu sering, itu bisa menyebabkan kuku Anda menjadi sensitif dan menyakitkan.
* Aplikasi yang tidak tepat: Jika Anda menggunakan cat kuku terlalu tebal atau jangan biarkan kering sepenuhnya sebelum mengoleskan lapisan lain, itu dapat membuat penghalang yang menjebak kelembaban dan bakteri. Ini dapat menyebabkan iritasi dan rasa sakit.
* cedera kuku: Cedera kecil pada kuku, seperti goresan atau hangnail, dapat menjadi meradang ketika ditutupi dengan cat kuku.
* Kondisi medis yang mendasari: Dalam beberapa kasus, nyeri kuku bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius, seperti infeksi jamur atau psoriasis.
Inilah yang dapat Anda lakukan:
* Identifikasi penyebabnya: Cobalah beralih ke cat kuku hypoallergenic atau yang dengan bahan kimia lebih sedikit.
* Gunakan penghapus cat kuku yang lebih lembut: Cari penghapus dengan konten aseton yang lebih rendah, atau pertimbangkan untuk menggunakan penghapus non-aseton.
* Oleskan cat kuku dengan hati -hati: Gunakan mantel tipis dan biarkan setiap lapisan kering sepenuhnya sebelum mengoleskan selanjutnya.
* istirahat dari cat: Beri kuku Anda istirahat dari cat kuku selama beberapa hari atau minggu untuk membiarkannya pulih.
* Lihat dokter: Jika nyeri kuku Anda parah atau gigih, atau jika Anda memiliki gejala lain seperti kemerahan, pembengkakan, atau keluar, temui dokter untuk mengesampingkan kondisi medis yang mendasarinya.
Ingat, selalu yang terbaik untuk berkonsultasi dengan seorang profesional medis untuk setiap kekhawatiran tentang kesehatan Anda.