Love Beauty >> Cinta keindahan >  >> Kesehatan dan Kebugaran >> Bahan dan Kegunaan

Apakah Seledri Menyebabkan Kanker?

Saat mengunyah seledri dalam salad atau menikmatinya dalam sup kukus, pernahkah Anda memikirkan risiko yang terkait dengan sayuran berdaun hijau ini? Seledri, sering menjadi favorit para pelaku diet dan banyak orang yang sadar akan kesehatan, telah menjadi berita utama akhir-akhir ini karena perannya dalam mencegah, dan menyebabkan kanker.

Ya, Anda membacanya. Jadi, seberapa jauh berita utama itu benar? Apakah aman mengkonsumsi seledri? Postingan ini punya jawabannya. Baca terus untuk mengetahui lebih banyak tentang seledri dan kanker.

Bagaimana Seledri Digunakan?

Seledri adalah tanaman dengan batang panjang dan daun keriting di bagian atas. Biji dan buahnya diperas dan dikeringkan untuk membuat minyak, dan digunakan sebagai obat. Seledri mentah juga digunakan dalam salad, sup, dll. Itu digunakan oleh orang Yunani kuno untuk membuat anggur(1). Seledri dikenal dengan berbagai manfaat kesehatannya seperti mengurangi kelelahan, kegelisahan, meningkatkan relaksasi dan pemurnian darah, dll.

Apakah Seledri Menyebabkan Kanker?

Ini adalah topik yang cukup kontroversial, karena penelitian kontemporer menunjukkan sifat melawan kanker dari sayuran dan kemungkinan risikonya.

1. Faktor Risiko

Seledri, seperti beberapa sayuran lainnya, memang mengandung racun. Ini mengandung racun seperti psoralen dan goitrogen. Psoralen ditemukan secara alami di beberapa tanaman lain juga. Mereka dapat meningkatkan sensitivitas kulit manusia terhadap sinar UV matahari. Ini dapat menyebabkan perkembangan ruam kulit dan dermatitis pada manusia. Pigmentasi kulit dengan rasa sakit juga dapat terjadi pada waktu-waktu tertentu. Goitrogen dapat menyebabkan pembentukan gondok di tenggorokan, yang menyebabkan masalah makan. Yang lebih mengkhawatirkan adalah fakta bahwa beberapa peneliti berpikir psoralen berpotensi memiliki efek karsinogenik (2).

Faktanya, seledri adalah salah satu sayuran yang mengandung pestisida dalam jumlah tinggi dan rentan terhadap jamur bernama mikotoksin. Seledri juga bisa terkena jamur hitam atau aflatoksin (3). Seledri memiliki sifat karsinogenik, dan konsumsi seledri yang terkena jamur dapat menyebabkan efek samping seperti kejang, sakit perut, edema, dan kerusakan hati.

Selain itu, temuan sebuah studi baru telah memicu perdebatan tentang keamanan seledri. Studi tersebut menunjukkan bahwa wanita yang menjalani terapi penggantian hormon dapat terkena kanker karena memakan seledri karena mengandung apigenin murni – senyawa yang dapat menyebabkan timbulnya tumor kanker (4). Temuan penelitian ini menentang pengungkapan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa apigenin sebenarnya menggagalkan pertumbuhan tumor kanker dalam tubuh manusia.

2. Tampilan Kontras

Peneliti University of Illinois menemukan fitonutrien yang ada dalam seledri bernama apigenin yang dapat membantu melawan kanker. Ini adalah flavonoid yang juga hadir dalam oregano Meksiko dan membantu memerangi beberapa jenis kanker. Ini sangat efektif dalam mencegah kanker pankreas, menurut para peneliti.

Para peneliti menemukan bahwa menerapkan apigenin ke sel kanker dan kemudian mengikutinya dengan kemoterapi mengarah pada hasil yang menggembirakan. Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal 'Molecular Nutrition and Food Research'. Sebuah studi sebelumnya tentang apigenin yang diterbitkan dalam jurnal 'Hormon dan Kanker' menunjukkan bahwa senyawa tersebut dapat memperlambat laju pertumbuhan tumor kanker payudara pada hewan pengerat. Para peneliti di China menemukan bahwa makan seledri tiga kali seminggu dapat mengurangi risiko kanker paru-paru hingga 60 persen.

Yang Harus Anda Lakukan

Sangat jelas bahwa para ahli ilmu kedokteran terbagi dalam pandangan mereka tentang peran seledri dalam pencegahan kanker dan serangannya. Namun, tidak dapat disangkal bahwa seledri adalah sayuran yang sarat dengan nutrisi dan menawarkan banyak manfaat kesehatan.

Untuk lebih amannya, pastikan Anda mengonsumsi seledri organik dan segar serta menghindari varian yang mengandung pestisida. Belilah seledri tanpa bintik coklat untuk menghindari konsumsi psoralen. Anda perlu mencuci batang seledri dengan baik di bawah air untuk menghilangkan residu pestisida.

Terlalu banyak hal yang baik juga, dapat membuat Anda sakit dan biru. Seledri, bila dimakan dalam jumlah sedang, hanya memiliki manfaat yang baik. Namun, jangan sampai hal itu menjadi obsesi. Mengkonsumsi tidak lebih dari beberapa ranting seminggu, dan Anda akan berseri-seri dengan kesehatan yang baik!

Beri tahu kami bagaimana pos ini membantu Anda. Berikan komentar pada kotak di bawah.