Kucai, umumnya dikenal sebagai (Allium schoenoprasum ) adalah salah satu anggota terkecil dari keluarga Allium yang terdiri dari bawang merah, daun bawang, bawang merah dan bawang putih (1). Tanaman ini berasal dari Eropa, Asia dan Amerika Utara. Tanaman lokio yang khas pada dasarnya adalah tanaman tahunan yang berbau kuat (tanaman yang hidup selama lebih dari dua tahun), dengan batang dan umbi bawah tanah. Umbi tumbuh berdekatan dalam kelompok dan memiliki bentuk memanjang, dengan selubung putih tegas yang kadang-kadang abu-abu di luar. Kucai memiliki daun yang panjang, ramping, berlubang, dan meruncing yang hanya muncul di musim semi.
Bunganya berwarna lavender dan menyerupai pom-pom. Bunga-bunga ini tersusun rapat pada tangkai bunga kecil yang sangat ramping dan terpisah. Ini lebih pendek dari bunga itu sendiri tetapi sedikit memanjang saat buah matang, membuat kepala tanaman berbentuk kerucut. Bau kucai yang kuat dapat dikaitkan dengan sejumlah senyawa belerang seperti alkil sulfoksida dan alil sufida. Namun, kandungan belerangnya lebih rendah daripada bawang merah dan bawang putih. Batangnya memiliki rasa seperti bawang dan digunakan dalam memasak. Kuncup bunga yang belum matang dipotong dadu dan digunakan sebagai bahan dalam ikan, kentang, dan sup. Daun seperti jerami hijau kusam digunakan sebagai ramuan bumbu. Karena rasanya yang ringan dan tidak terlalu menyengat, mereka sering digunakan untuk meningkatkan rasa sup, sandwich, dan hidangan ikan. Namun, memasak terlalu lama harus dihindari karena flavonoid yang ada di dalamnya akan hancur saat terkena suhu tinggi. Ramuan ini juga mengandung sifat pengusir serangga.
Kucai tidak hanya digunakan dalam memasak tetapi juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antibiotik. Menjadi kaya akan vitamin, mineral dan antioksidan, mereka menawarkan beberapa manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat kucai untuk kesehatan.
Konsumsi banyak serat memfasilitasi pencernaan yang tepat. Kucai menjadi sumber serat makanan yang sangat baik menambah serat di usus dan usus besar, sehingga mencegah sembelit, gangguan divertikular dan wasir. Kucai membantu menyingkirkan bakteri, ragi dan jamur di saluran usus, memungkinkan berfungsinya sistem pencernaan. Kucai mengandung jumlah tinggi seng, magnesium, tembaga, kalium, fosfor, kalsium dan zat besi, yang membantu meningkatkan pencernaan. Menurut penelitian, kucai juga memiliki sifat antibakteri yang membunuh 30 jenis salmonella yang dapat menyebabkan masalah pencernaan yang parah (2).
Kucai memiliki sifat anti karsinogenik (yang meniadakan efek zat penyebab kanker). Mereka mengandung banyak antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan tumor. Sayuran ini membantu tubuh Anda memproduksi glutathione, zat yang memungkinkan tubuh Anda mengidentifikasi racun dan zat penyebab kanker lainnya dan menghilangkannya. Kucai telah ditemukan bermanfaat dalam mengobati kanker kerongkongan, lambung, prostat, dan saluran pencernaan. Mereka juga mengandung selenium, yang melindungi sel dari efek racun dan radikal bebas (3).
Kucai mengandung allicin, suatu organosulfur yang diketahui dapat menurunkan LDL atau kolesterol jahat dan meningkatkan HDL atau kolesterol baik, sehingga menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung. Allicin juga melepaskan oksida nitrat yang mengurangi kekakuan pada pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Sayuran ini membantu mencegah pengapuran arteri. Flavonoid seperti quercetin juga membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Ini mengurangi penumpukan plak di arteri. Vitamin B6 yang ada dalam kucai mengurangi kadar homosistein dalam darah (4).
Tanaman ini memiliki efek anti-inflamasi ringan (5) yang dapat mengurangi risiko rheumatoid arthritis, penyakit medis umum yang sering berkembang seiring bertambahnya usia. Jus kucai dapat digunakan sebagai pengusir serangga atau dioleskan pada luka untuk mengobati infeksi jamur. Ini juga kaya akan vitamin C yang membantu mencegah memar dan luka serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Vitamin E juga memiliki sifat antioksidan yang memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kedua vitamin ini membantu dalam membasmi radikal bebas yang dapat merusak sel.
Seperti tanaman lain dari kelompok ini, daun bawang juga memiliki sifat antibiotik (6). Agen antibakteri dan antivirus alami yang ada di kucai bekerja dengan vitamin C untuk menghancurkan mikroba berbahaya. Konsumsi sayuran ini bertindak sebagai pertahanan yang sangat baik terhadap flu biasa, flu, dan infeksi jamur tertentu.
Kucai adalah sumber yang kaya vitamin K (7) yang penting untuk kesehatan tulang jangka panjang. Vitamin ini membantu regulasi sel yang membantu mencegah dematerialisasi tulang. Ini juga membantu produksi protein tulang yang disebut osteocalcin, yang membantu menjaga kepadatan mineral tulang.
Flavonoid hadir dalam sayuran ini membantu menstabilkan tekanan darah dan mengurangi hipertensi, sementara sulfida menurunkan lipid darah dan tekanan darah. Vitamin C membantu meningkatkan elastisitas kapiler darah dan memfasilitasi penyerapan zat besi dalam tubuh. Asam folat meningkatkan sirkulasi darah dengan mencegah penyempitan pembuluh darah. Zat tertentu dalam kucai juga mencegah pembekuan darah (8).
[Baca:Manfaat Jus Plum]
POSTINGAN SEBELUM HALAMAN 1 2BERIKUTNYA