Tidak seperti namanya, kacang Brazil secara teknis adalah benih yang tumbuh di hutan hujan perawan Amerika Selatan. Biji berbentuk bulan sabit besar ini terbungkus dalam cangkang coklat tua yang menyerupai kacang. Pohon asalnya dikenal sebagai Bertholletia excelsa . Agouti, sejenis hewan pengerat Amerika Selatan memakan biji ini dan menyembunyikan yang lain untuk dikonsumsi nanti.
Kacang Brazil tinggi kalori dan lemak, dan memiliki rasa yang kaya dan lembut. Kacang Brazil sangat dihargai karena kandungan seleniumnya yang luar biasa. Mereka memiliki kandungan selenium tertinggi di antara semua kacang dengan hanya empat kacang yang menyediakan lebih dari 100% RDA mineral ini. Mereka adalah sumber makanan penting di banyak negara Amerika Latin dan bisa menjadi camilan tengah hari yang sempurna. Rasa krimnya yang kaya membuat mereka menjadi tambahan yang lezat untuk berbagai macam hidangan. Beberapa orang tidak menyukai rasanya, sehingga mereka sering memanggang dan membumbuinya untuk meningkatkan rasanya.
Pohon kacang Brazil tumbuh hingga ketinggian 165 kaki di hutan hujan Amazon. Pohon-pohon ini menghasilkan bunga dan buah kuning yang manis. Padahal, kacang Brazil juga termasuk buah-buahan. Benih dipanen dari hutan hujan oleh pekerja yang mengumpulkan benih saat jatuh dari pohon selama musim hujan.
Kacang Brazil sering dianggap tidak sehat karena kandungan lemaknya yang tinggi. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, mereka memberikan beberapa manfaat kesehatan karena merupakan sumber yang kaya protein dan nutrisi penting lainnya.
Kacang Brazil sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki fungsi tiroid rendah karena merupakan sumber selenium yang sangat baik yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon tiroid aktif. Antioksidan dalam kacang ini memiliki kemampuan untuk membuat enzim aktif yang mendukung tiroid, yang dikenal sebagai “triodithyronine”.
Selenium dalam kacang Brazil juga bermanfaat untuk membangun sistem kekebalan tubuh dan membantu penyembuhan luka. Hanya 3 sampai 4 kacang Brazil sehari dapat memenuhi seluruh kebutuhan selenium Anda.
Menurut penelitian medis, selenium dalam kacang ini juga memberikan perlindungan dari penyakit jantung. Mineral ini mengaktifkan enzim, sehingga menyebabkan detoksifikasi lemak tengik yang ada di membran. Konsumsi selenium dalam jumlah yang wajar juga dapat mencegah pembekuan darah. Kacang brazil juga kaya akan asam lemak omega-6 yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda menurunkan tingkat kolesterol, sehingga mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Sama seperti almond, kacang Brazil juga bebas dari gluten dan karenanya sering digunakan dalam persiapan formula makanan bebas gluten. Ini bisa menjadi alternatif yang sehat bagi orang yang alergi terhadap makanan gandum atau memiliki penyakit celiac.
Kacang Brazil adalah sumber asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang sangat baik seperti asam palmitoleat dan asam oleat yang membantu menurunkan LDL atau “kolesterol jahat” dan meningkatkan HDL atau “kolesterol baik” dalam darah. Asam lemak tak jenuh tunggal juga mencegah penyakit arteri koroner dan stroke dengan mendukung profil lipid darah yang sehat.
Mineral dan vitamin yang ada dalam kacang Brazil dapat mengurangi risiko terkena jenis kanker tertentu seperti kanker prostat, usus besar, perut, paru-paru, dan payudara. Fungsi alami selenium dalam tubuh manusia memfasilitasi glutathione, enzim yang melawan radikal bebas penyebab kanker.
Kacang ini juga bermanfaat bagi mereka yang sering pilek dan flu karena mengandung nutrisi seperti Vitamin C, seng, dan selenium yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami, sehingga membantu melawan pilek atau flu.
Sebagai antioksidan kuat, selenium dikenal melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas dan meningkatkan kesuburan pria.
Kacang Brazil dapat bermanfaat dalam kasus kelainan bawaan yang sangat langka yang dikenal sebagai Acrodermatitis enteropathica di mana tubuh gagal menyerap seng dalam jumlah yang cukup dari makanan, yang mengakibatkan kekurangan seng. Kacang brazil mengandung seng tingkat tinggi yang membantu memenuhi kekurangan ini.
Kacang ini juga bermanfaat bagi orang dengan kekurangan yodium dan gangguan pencernaan karena mereka menderita penurunan penyerapan selenium. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat selenium yang memadai menyebabkan penurunan tingkat kanker payudara dan prostat.
Selain selenium, mereka mengandung mineral lain seperti tembaga, magnesium, mangan, kalium, kalsium, besi, fosfor dan seng. Tembaga mencegah anemia dan osteoporosis (kelemahan tulang) sedangkan mangan adalah co-faktor untuk enzim antioksidan, superoksida dismutase.
POSTINGAN SEBELUM HALAMAN 1 2BERIKUTNYA