'Buckwheat'- nama ini mungkin menunjukkan bahwa itu adalah jenis sereal yang mirip dengan gandum. Tapi soba tidak ada hubungannya dengan gandum sama sekali. Sebenarnya, ini adalah biji buah yang berkerabat dekat dengan rhubarb, coklat kemerah-merahan dan knotweed. Biji yang mirip biji-bijian ini memiliki bentuk segitiga yang unik dan memiliki ukuran yang sama dengan biji gandum. Untuk membuatnya dapat dimakan, kulit luarnya harus dihilangkan dengan bantuan peralatan penggilingan khusus. Warnanya bervariasi dari merah muda kecokelatan hingga coklat (1).
Sama seperti gandum, soba juga dapat digiling menjadi tepung dan dapat menjadi pengganti gandum yang cocok bagi mereka yang tidak toleran terhadap gluten karena soba bebas gluten. Bentuk soba yang lebih gelap lebih bergizi. Bunga soba menarik lebah yang menggunakannya untuk menghasilkan madu hitam beraroma kuat. Soba tersedia dalam bentuk panggang dan tidak dipanggang. Bentuk panggang juga dikenal sebagai 'kasha' yang banyak digunakan dalam hidangan tradisional Eropa. Di Amerika Serikat, biasanya digunakan dalam bubur dan pancake. Biji gandum utuh yang tidak dipanggang dikenal sebagai biji soba atau soba yang dikuliti.
Soba juga dikenal sebagai 'Kootu' dalam bahasa Hindi, 'Kuttu' dalam bahasa Telugu, 'Kotu' dalam bahasa Tamil, 'Kootu' dalam bahasa Malayalam, 'Kuttu' dalam bahasa Marathi, 'Kutti-no Daro' dalam bahasa Gujarati, dan 'Titaphapur' dalam bahasa Bengali .
Soba adalah pembangkit tenaga nutrisi. Menjadi bebas gluten, itu bisa menjadi pengganti yang sangat baik untuk gandum, rye, barley dan oat. Dengan demikian dianggap cocok untuk mereka yang alergi terhadap gandum dan pasien celiac. Ini memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi, dan sejumlah besar zat besi dan magnesium. Selain itu, mengandung semua delapan asam amino esensial. Soba juga dikemas dengan nutrisi phyto yang merupakan komponen organik yang melawan penyakit. Beberapa manfaat kesehatan dari soba dapat dikaitkan dengan profil nutrisinya yang luar biasa.
Gandum gandum utuh bisa sangat membantu dalam penurunan berat badan. Soba memiliki kalori lebih sedikit dibandingkan dengan gandum atau jelai. Ini bebas dari lemak jenuh dan kolesterol dan kaya serat makanan dan protein (2). Kombinasi ini memainkan peran penting dalam menekan nafsu makan, mengontrol gula darah, memfasilitasi pencernaan yang tepat, dan membangun massa otot tanpa lemak.
Karena rendah kalori dan bebas lemak, soba adalah makanan yang ideal untuk pasien diabetes. Soba mengandung bahan kimia obat yang memperkuat dinding kapiler dan mengurangi perdarahan, sehingga menurunkan risiko stroke fatal dan serangan jantung pada orang dengan tekanan darah tinggi dan diabetes (3). Ini meningkatkan integritas pembuluh darah mikro dan sirkulasi pada penderita diabetes, sehingga mencegah kerusakan saraf dan sel otot dan hilangnya fungsi ginjal. D-chiro-inositol adalah senyawa yang kekurangan pada pasien diabetes tipe II. Senyawa ini diperlukan untuk konduksi insulin yang tepat untuk mengendalikan dan mengobati diabetes tipe II. Soba juga mengandung D-chiro-inositol.
Soba adalah sumber magnesium yang baik yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah. Ini mengurangi tekanan darah secara alami tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya (4).
Menjadi kaya vitamin B, terutama niasin, folat dan vitamin B6, soba sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung. Vitamin ini mengurangi konsentrasi kolesterol dalam darah. Niasin menyebabkan peningkatan lipoprotein densitas tinggi (HDL) yang selanjutnya meningkatkan kekuatan pembuluh darah dan pembuangan kolesterol. Mineral seperti besi, magnesium, fosfor, tembaga, dan mangan membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan oksigenasi darah. Soba mengandung protein berkualitas tinggi yang menghilangkan trigliserida pembentuk plak dan lipoprotein densitas rendah (LDL). Jadi soba sangat bermanfaat bagi orang dengan fungsi jantung lemah dan masalah kardiovaskular lainnya (5).
Penelitian telah membuktikan bahwa makan makanan yang kaya serat dari biji-bijian seperti soba mengurangi risiko kanker payudara. Faktanya, wanita pra-menopause yang mengonsumsi serat gandum memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Sifat antioksidan soba sering digunakan sebagai penangkal iradiator sinar-x. Antioksidan, lignan memainkan peran penting dalam penerimaan estrogen dan karenanya bermanfaat bagi wanita selama atau setelah menopause mereka. Lignan tanaman diubah menjadi lignan mamalia di usus. Salah satunya yang disebut enterolakton dipercaya dapat melindungi dari kanker payudara dan bentuk kanker lain yang berhubungan dengan hormon (6).
Sesuai penelitian, konsumsi biji-bijian seperti soba dapat mengurangi risiko asma anak sekitar 50 persen. Karena kandungan magnesium dan vitamin E yang tinggi, soba dapat membantu mengurangi kejadian asma pada masa kanak-kanak (7).
Menjadi tinggi serat tidak larut, soba dapat membantu mencegah batu empedu (8). Serat tidak larut mempercepat pergerakan makanan melalui usus, meningkatkan sensitivitas insulin tetapi menurunkan sekresi asam empedu dan gula darah.
POSTINGAN SEBELUM HALAMAN 1 2BERIKUTNYA