10 Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai Setiap Wanita Hamil
Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan janin menjadi anak
yang sehat, ada yang di luar kendali Anda dan ada yang
di dalam kendali Anda. Berikut adalah sepuluh faktor risiko kehamilan
yang paling umum yang dapat dikontrol atau dipengaruhi:
- Merokok – Merokok tidak hanya buruk untuk Anda, tetapi juga untuk
bayi Anda. Merokok selama kehamilan mengurangi jumlah
oksigen yang diterima bayi dan meningkatkan risiko
keguguran, pendarahan, dan mual di pagi hari. Bahan kimia yang terhirup
sambil merokok dapat menyebabkan masalah kesehatan lain pada bayi.
Berkurangnya berat badan lahir, kelahiran prematur, peningkatan risiko SIDS,
dan lahir mati adalah konsekuensi lain yang mungkin terjadi. Wanita hamil
juga harus menghindari asap rokok.
- Alkohol – Minum alkohol dapat menyebabkan sindrom alkohol pada janin,
termasuk gejala seperti berat badan lahir rendah, masalah medis, dan
abnormalitas perilaku. Segera setelah Anda tahu Anda hamil,
berhenti minum. Untuk informasi lebih rinci tentang masalah yang
dapat disebabkan oleh alkohol, kunjungi http://www.nofas.org.
- Kafein – Ada banyak penelitian yang saling bertentangan tentang
kafein dan kehamilan dan beberapa percaya bahwa kafein tidak
berbahaya seperti yang diperkirakan sebelumnya. Namun demikian, FDA
memperingatkan konsumsi kafein selama kehamilan dan menyarankan
untuk berhenti atau setidaknya mengurangi konsumsi. Kafein telah
telah terbukti mempengaruhi detak jantung janin dan waktu terjaga (janin
tumbuh saat tidur). Kopi tanpa kafein juga bisa berbahaya
karena produsen sering menambahkan bahan kimia tambahan untuk menghilangkan
kafein. Kafein juga dapat meningkatkan risiko stretch mark.
Tiba-tiba berhenti minum kopi dapat menyebabkan sakit kepala; jadi sebagian besar
ahli merekomendasikan secara bertahap mengurangi jumlah yang dikonsumsi.
- Obat dan Obat Herbal – Selalu berhati-hati dengan obat
atau obat herbal yang tidak diresepkan oleh dokter.
Zat ini dapat memengaruhi perkembangan anak Anda yang belum lahir.
- Nutrisi – Nutrisi yang baik sangat penting untuk
anak yang sedang berkembang, terutama mendapatkan cukup asam folat. Kekurangan asam
folat dapat menyebabkan cacat lahir. Setidaknya 400-1000 mikrogram
vitamin B ini disarankan (sekitar sepuluh kali lebih banyak jika Anda
sudah memiliki anak dengan cacat lahir tabung saraf) mulai satu
bulan sebelum hamil dan selama seluruh kehamilan. Sayuran
berdaun, jus jeruk, dan kacang-kacangan adalah beberapa sumber alami
asam folat. Banyak toko menjual vitamin dengan asam folat.
- Olahraga – Olahraga ringan sangat membantu karena meningkatkan
status mental ibu dan dapat meningkatkan aliran oksigen ke janin.
Namun, aktivitas berlebihan dapat berbahaya. Kebanyakan ahli merekomendasikan
mengurangi intensitas olahraga Anda selama kehamilan. Aktivitas
seperti jalan kaki, berenang, dan yoga sangat populer bagi ibu hamil.
- Perawatan Prenatal – Kunjungan dokter secara teratur penting untuk
perkembangan bayi Anda. Tubuh mengalami banyak perubahan selama
kehamilan. Beberapa efek samping mungkin benar-benar normal, sedangkan
lainnya mungkin tidak. Pemantauan rutin oleh seorang profesional akan membantu
memastikan bayi Anda lahir dengan sehat.
- Berganti-ganti pasangan seks – Berganti-ganti pasangan seks dapat meningkatkan
risiko PMS, yang pada gilirannya dapat menyebabkan komplikasi
kehamilan, seperti berat badan lahir rendah atau kelahiran prematur.
- Paparan bahan kimia – Selama kehamilan, kurangi paparan
ke bahan kimia yang tidak alami, terutama pestisida dalam makanan. Banyak
orang sekarang makan produk organik, yang ditanam tanpa
bahan kimia. Tindakan pencegahan paling sederhana yang harus dilakukan sebelum mengonsumsi
sayuran atau buah-buahan adalah dengan mencucinya hingga bersih. Selain itu, menghilangkan
permukaan luar sayuran dapat membantu karena sebagian besar
pestisida akan menempel di bagian luar sayuran atau buah.
- Faktor lain – Banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan
janin, termasuk penyakit jantung, usia ibu (sebelum
15 tahun dan setelah 35 tahun lebih berisiko), asma,
stres berlebihan atau depresi, penyakit, dan pendarahan. Konsultasikan dengan
dokter Anda jika Anda terkena salah satu dari kondisi ini.
Catatan:Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, Anda dapat mencetaknya kembali di
situs web Anda, e-zine, atau di buletin Anda selama
kotak kredit dan sumber daya tetap utuh dan hyperlinknya
aktif.