Tanda-Tanda Depresi yang Diperoleh di Fasilitas Penjara
Sangat disayangkan bahwa populasi rata-rata yang sangat besar di antara kita meremehkan atau menggunakan istilah depresi seolah-olah itu hanya keadaan kesedihan yang sekilas. Ini lebih dari sekadar kesedihan, lebih dari sekadar stres yang terpendam, lebih dari sekadar penyebab lingkungan dalam perubahan hormonal. Semuanya digabungkan diikuti oleh peristiwa yang menghancurkan dan dalam kasus subjek dalam cahaya, berakhir di penjara. Dapat dikatakan bahwa orang-orang yang menderita depresi masih beruntung dibandingkan dengan mereka yang berada di balik jeruji besi. Mereka masih memiliki akses ke pengobatan, kesempatan untuk pergi ke terapi dan program lain untuk membantu menstabilkan diri mereka sendiri, tetapi kesempatan luar biasa ini dirampas atau bahkan tidak ada bagi narapidana yang menderita depresi apa pun jenisnya. Tempat yang sama mereka memilih depresi adalah tempat yang sama yang memperburuknya. Inilah pembuka mata untuk apa tanda-tanda yang jelas.
Tempat Tidak Menumbuhkan Ikatan Sosial
Kami tidak mengerti mengapa isolasi dan komunikasi yang minim antar sesama narapidana perlu dilakukan? Apakah ini untuk mencegah pemberontakan? Untuk mencegah gerombolan sebagai pelarian besar-besaran terjadi. Tentunya, pihak berwenang harus sudah memiliki rencana jika ini terjadi tanpa menekan parameter kesepian seperti itu tetapi memiliki kontak sosial meminimalkan efek depresi. Dibutuhkan banyak hal dan membuat berada di penjara jauh lebih mudah bahkan tanpa bertemu satu sama lain, permulaan percakapan kecil seperti rencana menelepon narapidana memang ajaib, karena Anda membuat seseorang mendengarkan Anda. Hapus kontak sosial dan terus melukis gambar kekerasan, permusuhan dan ketidakpastian kacau ditambah merampas kebutuhan dasar mereka seperti tidur maka Anda memiliki lebih dari cukup bahan untuk menyeduh depresi pada individu. Contoh kasus adalah tidur, narapidana akan cukup beruntung jika mereka berhasil mendapatkan 7 jam tidur tetapi dengan semua kebisingan dari alarm, intimidasi dari penjaga di malam hari (dentang jeruji, membangunkan mereka tanpa alasan sama sekali). Jika ini terus terjadi, Anda tidak hanya memasak depresi, itu dapat menyebabkan skizofrenia atau kematian yang lebih buruk.
Tentang Mutilasi dan Bunuh Diri
Jika situasi di atas berlanjut dan tidak diselesaikan dapat menyebabkan lebih parahnya dapat merusak pikiran para tahanan. Jika hal ini dirasakan maka naluri alamiahnya adalah melarikan diri dari situasi tersebut dan itu biasanya dilakukan dengan cara mengakhiri hidup mereka. Dan banyak tahanan mencoba untuk mengambil nyawa mereka dengan cara apapun yang diperlukan tetapi mutilasi selalu menjadi pilihan. Beberapa tidak berhasil tetapi yang lain, adalah bagian panjang dari sejarah berdarah penjara.