Human Papilloma Virus (HPV)HPV, yang ditularkan selama kontak seksual dengan individu yang terinfeksi, adalah penyebab utama di balik kanker serviks. Lebih dari 40 jenis HPV yang berbeda telah diidentifikasi sampai sekarang dan semua jenis ini mampu menginfeksi daerah genital pria dan wanita. Dalam banyak kasus, orang yang terinfeksi HPV bibir bahkan tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi, karena kondisi ini mungkin tidak terkait dengan gejala sama sekali dalam banyak kasus.
Kabar baiknya adalah bahwa pada 90% individu yang terkena, HPV dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh kita dalam rentang waktu 2 tahun secara alami. Namun, kemungkinan infeksi berat yang berhubungan dengan gejala atau terjadinya kanker tidak dapat diprediksi pada semua individu. Lebih lanjut, pada banyak wanita, HPV bibir tidak dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh dan mungkin terus ada. Dalam kasus seperti itu, ada kemungkinan bahwa HPV pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan kanker pada serviks wanita, di mana biasanya berada. Hal ini membuat infeksi HPV menjadi kelainan penting yang perlu diidentifikasi dan diobati bila perlu. Selain itu, individu yang terinfeksi dapat tanpa sadar menginfeksi orang lain yang melakukan hubungan seksual dengannya.
HPV dan Kanker ServiksHPV telah dilaporkan menjadi penyebab hampir semua kanker serviks yang terdeteksi setiap hari. Selanjutnya, HPV telah dikaitkan dengan 40% kanker vulva dan 70% kanker vagina. Dengan demikian, hubungan antara HPV dan kanker di daerah genital telah diketahui dengan baik dan risikonya cukup tinggi.
Sebuah penelitian dilakukan di kalangan wanita untuk mengevaluasi pengetahuan tentang HPV dan hubungannya dengan kanker ini. Penelitian ini melibatkan keduanya, wanita yang diketahui terinfeksi virus, dan wanita yang tidak.
Tercatat bahwa sementara beberapa wanita di kedua kelompok yang termasuk dalam penelitian ini tahu tentang risiko kanker serviks, sebagian besar tidak tahu tentang hubungannya sama sekali. Dengan demikian disimpulkan bahwa sementara para wanita yang terinfeksi berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kondisi mereka dan bagaimana Anda dapat menyingkirkan HPV, wanita lain tidak. Karena risiko kanker serviks tinggi di kalangan wanita yang aktif secara seksual, mereka harus mengetahui tentang virus tersebut.
Fakta lain yang dicatat pada kedua kelompok adalah, tidak ada wanita yang tahu bahwa PAP smear (juga dikenal sebagai tes Papanicolaou) dapat mendeteksi keberadaan kanker ini. PAP smear adalah prosedur di kantor yang umum di mana sampel sel, di luar dan di dalam serviks, dikumpulkan menggunakan spatula kecil. Sampel ini dikirim untuk pemeriksaan mikroskopis, yang dapat dengan mudah mendeteksi keberadaan sel kanker.
Kesimpulan Penulis penelitian menyimpulkan bahwa sebagian besar wanita tidak memahami risiko HPV pada bibir yang berhubungan dengan kanker serviks dan metode diagnosis kanker serviks. Ini adalah temuan yang mengkhawatirkan karena jumlah wanita yang didiagnosis dengan kanker serviks menjadi lebih umum daripada sebelumnya.
Jadi, jika Anda aktif secara seksual, atau berusia di atas 21 tahun, diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang risiko infeksi Human Papilloma Virus. Selain itu, disarankan untuk menjalani pemeriksaan berkala (PAP smear) untuk mengetahui adanya kanker serviks.
Saya Elizabeth Myers, Selamat datang di profil saya... Semoga Anda menikmati artikel saya dan menganggapnya informatif. Apakah Anda ingin saya menulis untuk Anda juga? email di [email protected] Terima kasih