Efek Samping Aborsi:Pandangan
Aborsi menjadi semakin umum di tempat-tempat di seluruh dunia dengan banyak wanita memutuskan untuk tidak memiliki anak karena alasan yang tak terhitung banyaknya. Meskipun ada banyak cara untuk melakukan aborsi yang aman dan legal baik di rumah atau di rumah sakit, ada beberapa efek lain yang mungkin dialami seorang wanita dengan derajat yang berbeda dari wanita ke wanita.
Efek samping fisik
- Efek samping pertama setelah proses ini adalah rasa sakit yang berlebihan di perut diikuti dengan pendarahan hebat. Saat aborsi terjadi, dinding rahim mulai luruh, dan ini menyebabkan pendarahan.
- Efek samping lain yang umum adalah infeksi atau demam ringan yang dapat terjadi pada wanita yang lemah dan belum pulih sepenuhnya dari aborsi.
- Bila kavum uteri mengalami penimbunan darah yang disebut Hematrometra yang merupakan efek samping dari aborsi. Beberapa wanita mungkin mengalami perforasi di rahim atau kandung kemih dan cedera usus.
- Sering kali, beberapa produk konsepsi tertahan di dalam rahim dan mungkin harus dikeluarkan secara terpisah.
Efek samping emosional
- Banyak wanita kehilangan semua kesenangan dari hubungan seksual atau mengembangkan keengganan untuk berhubungan seks setelah selesai dengan proses tersebut. Mereka menghubungkan seks dan hubungan seksual hanya dengan kehamilan dan merasa takut bahwa mereka mungkin hamil lagi dan mungkin harus menjalani proses jika itu terjadi.
- Beberapa wanita mengembangkan gaya hidup promiscuous. Wanita sering gagal berkomitmen pada satu pasangan dan menjadi aktif secara seksual dengan banyak pria pada saat yang sama.
Efek samping psikologis
- Akibat kehilangan anak, wanita tersebut merasa bersalah dan menyalahkan dirinya sendiri atas kecelakaan tersebut. Ini sering membuatnya depresi atau bunuh diri jika dia tidak bisa mengatasi rasa bersalahnya. Anggota keluarga, terutama suami, harus sangat mendukung wanita tersebut untuk membantu mereka pulih.
Penting untuk mempertimbangkan semua dampak aborsi sebelum memutuskan untuk benar-benar menjalaninya. Pahami efek emosional dan psikologis dengan baik. Pahami apa yang perlu dilakukan. Jika Anda adalah pasangan wanita tersebut, pastikan wanita tersebut mampu mengomunikasikan segala kebutuhannya kepada Anda dengan baik. Selain itu, pastikan Anda memahami efek emosional yang berbeda dan mengakomodasi keinginan pasangan Anda. Lagi pula, lebih baik aman daripada menyesal, bukan?