Istilah 'makrobiotik' adalah kata Yunani yang berarti 'umur panjang'. Diet dan filosofi di baliknya dikembangkan oleh George Oshawa. Pendidik Jepang ini percaya pada kesederhanaan sebagai kunci kesehatan yang baik. Dia membentuk rencana diet yang bertujuan menghindari makanan beracun untuk mencapai umur panjang dan sehat. Diet makrobiotik adalah program diet yang memasukkan biji-bijian sebagai makanan pokok yang dilengkapi dengan sayuran segar. Rejimen diet ini secara ketat menghindari penggunaan makanan olahan dan olahan, dan produk hewani. Selain itu, ia juga menekankan perlunya mengunyah makanan dengan benar dan menahan diri dari makan berlebihan.
Pedoman Rencana Diet Makrobiotik:
Ini adalah fakta yang diketahui bahwa diet makrobiotik sebagian besar adalah vegetarian. Ini melibatkan makan sereal, biji-bijian dan sayuran yang dimasak. Untuk mengikuti diet ini, Anda harus memperhatikan kebiasaan makan Anda dan cara Anda memasak makanan Anda. Aturan diet ini menyarankan untuk menahan diri dari makanan olahan atau yang mengandung pengawet, warna, atau rasa buatan. Ini juga mencegah mengambil segala jenis suplemen mineral atau vitamin. Diberikan di bawah ini adalah beberapa panduan dasar untuk mengikuti rencana diet makrobiotik:
- Pertama dan terpenting, biji-bijian harus mencakup 50-60% dari porsi makan Anda. Pilihan gandum utuh yang bisa Anda konsumsi adalah beras merah, barley, beri gandum utuh, soba, millet, jagung, dan gandum hitam. Pasta, roti, gandum gulung, makanan yang dipanggang, mie, dan produk tepung jarang bisa dimakan.
- Direkomendasikan untuk makan 1-2 mangkuk sup setiap hari. Sup yang dibuat dari fermentasi kedelai, shoyu, dan miso adalah yang paling disukai.
- Sayuran harus membentuk 30-40% dari asupan makanan Anda setiap hari. Namun, hanya 1/3 dari ini yang bisa dimakan mentah. Sayuran lainnya harus direbus, dikukus, ditumis, atau dipanggang.
- Kacang hanya dapat membentuk 10% dari asupan makanan harian Anda. Bisa berupa kacang yang dimasak atau produk kacang-kacangan seperti tempe, natto, atau tahu.
- Meskipun merupakan pola makan vegan makrobiotik, beberapa produk hewani seperti makanan laut dan ikan dimakan beberapa kali dalam seminggu. Apalagi seafood dan ikan hanya disantap dengan wasabi, lobak, sawi, parutan diakon atau jahe. Mereka membantu tubuh dalam mendetoksifikasi efek dari produk hewani ini.
- Makan kacang dan biji-bijian diperbolehkan dalam jumlah sedang.
- Buah-buahan segar seperti pir, persik, anggur, apel, aprikot, melon, dan beri bisa dimakan beberapa kali dalam seminggu. Namun, buah-buahan tropis seperti pepaya, nanas, dan mangga harus dihindari.
- Asupan makanan penutup Anda harus dibatasi dua atau tiga kali seminggu. Diet ini menekankan makan makanan manis alami dan penggunaan pemanis alami saja.
- Makanan Anda harus dimasak dalam minyak sayur murni. Meskipun minyak wijen gelap lebih disukai, Anda juga dapat menggunakan minyak wijen ringan, minyak biji mustard, atau minyak jagung.
- Bumbu dan bumbu yang bisa digunakan untuk memasak antara lain shoyu, garam laut, cuka beras merah, umeboshi plum, acar fermentasi, parutan jahe, rumput laut panggang, irisan daun bawang, dan gomashio.
- Saran praktisi makrobiotik untuk minum air hanya ketika Anda merasa haus. Selain air, teh tanpa kafein atau dengan tambahan rasa diperbolehkan. Mereka juga menekankan penggunaan air murni untuk minum dan memasak.
Meskipun ini adalah pedoman dasar diet makrobiotik, ini dapat bervariasi tergantung pada faktor individu seperti usia, jenis kelamin, iklim, musim, kesehatan, dan aktivitas fisik.
Manfaat Diet Makrobiotik:
Diet makrobiotik dimaksudkan untuk orang yang mau mengikuti rencana makan sehat dengan mengintegrasikan kesehatan spiritual, fisik, dan planet. Karena rendah lemak dan tinggi serat, diet ini sering diresepkan untuk orang yang menderita kanker atau penyakit kronis. Karena diet makrobiotik kaya akan fitoestrogen, ini bermanfaat dalam mencegah kanker payudara, endometriosis, dan masalah terkait menopause.
Kewaspadaan dan Efek Samping:
Sebelum mengikuti diet ini, penting untuk mencari praktisi makrobiotik yang baik. Beberapa ahli gizi menganggap rezim diet ini membatasi. Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, kalsium, magnesium, dan protein.
Harapan, Anda menemukan artikel ini informatif. Sampaikan pandangan Anda kepada kami di bagian komentar di bawah.