Retensi air atau edema idiopatik adalah suatu kondisi di mana kelebihan air terakumulasi dalam sistem peredaran darah dan di antara sel-sel. Lebih umum di kalangan wanita, kondisi ini sering menyerang menjelang usia paruh baya. Kondisi ini memburuk seiring bertambahnya usia. Sebagai tindakan pencegahan, tip diet untuk pasien retensi air sering disarankan. Ini adalah salah satu cara untuk menjaga kondisi tetap terkendali.
Selama retensi air, air bocor dari jaringan tubuh ke dalam aliran darah. Pembengkakan sering terlihat di perut, tangan, lengan dan kaki. Tidak ada obat khusus untuk kondisi ini karena alasan kemunculannya juga tidak terlalu meyakinkan. Kemungkinan penyebab retensi air di kalangan wanita diyakini sebagai perubahan hormonal, kehamilan, menopause atau efek samping dari pil kontrasepsi. Penyebab lain dari kondisi di antara kedua jenis kelamin yang dikaitkan dengan kekurangan gizi, masalah tiroid atau gangguan jantung dan hati.
Sering diperhatikan bahwa ketika tubuh menahan cairan, berat badan orang yang terkena akan bertambah hampir dua kilogram. Namun, setelah tidur malam yang nyenyak, pasien kembali normal. Meskipun tidak ada penyakit serius yang terkait dengan kondisi tersebut, ini bisa menjadi mimpi buruk bagi mereka yang terkena. Mengikuti tips diet sehat dapat membantu mengendalikan situasi sampai batas tertentu.
Makanan seperti susu, keju, dadih, buttermilk merupakan sumber kalsium yang kaya. Mereka membantu tubuh menghilangkan kelebihan cairan dan dengan demikian, membawa kelegaan bagi orang yang terkena.
Kalium membantu dalam pengurangan kadar natrium dalam tubuh. Dua sumber potasium terbaik adalah pisang dan tomat. Sertakan mereka dalam diet harian Anda dan perhatikan perubahannya dalam tubuh Anda.
Makanan tinggi natrium seperti garam berlebih dan makanan kemasan tidak baik untuk pasien yang menderita retensi air. Upaya harus dilakukan untuk menjaga garam seminimal mungkin. Selain itu, jauhi makanan olahan yang sudah dikemas sebelumnya.
Saat menyarankan tips diet untuk retensi air, pasien selalu disarankan untuk mengunyah kacang. Ini adalah bagian sehat dari diet apa pun, tetapi ketika berkaitan dengan edema atau retensi cairan, kebutuhan mereka lebih dari itu. Sangat baik untuk mengemil kenari, kismis, dan biji rami.
Buah-buahan yang berwarna-warni dan berair selalu menjadi bagian diet yang menarik. Beberapa buah yang dipercaya dapat melawan retensi air termasuk melon musk, alpukat, dan cranberry. Beberapa jeruk yang baik untuk kondisi ini adalah jeruk bali dan jeruk.
Jika Anda non-vegetarian, Anda memiliki opsi tambahan yang tersedia untuk Anda. Sertakan daging tanpa lemak, ayam, dan juga putih telur dalam diet Anda.
Salah satu tips diet sehat yang penting untuk pasien retensi air adalah terkait dengan asupan air dan cairan. Cobalah untuk memasukkan hampir dua hingga tiga liter air dalam sehari. Selain air, ada air jelai, air kelapa, dan air jeruk nipis.
Cairan memang diperlukan untuk tubuh tetapi tidak dalam bentuk minuman berkafein. Untuk menjaga kondisi tetap terkendali, batasi asupan minuman ringan berkarbonasi, teh, kopi, minuman energi, dan alkohol.
Obat diuretik menginduksi ginjal untuk membuang kelebihan air dan natrium dari tubuh. Namun, proses ini juga mengarah pada situasi di mana tekanan darah turun dan volume darah berkurang. Ada obat-obatan yang hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Anda dapat meminumnya hanya jika dokter Anda menyarankan.