Udang adalah salah satu makanan laut yang paling umum digunakan untuk memasak dalam berbagai hidangan, termasuk pasta dan sup. Udang dapat ditangkap secara liar atau dibudidayakan, dan dalam beberapa kasus, kedua pilihan tersebut tersedia di toko kelontong, supermarket, dan pasar petani. Udang dianggap sebagai alternatif yang sehat bagi mereka yang mencari alternatif daging rendah kalori atau kolesterol.
Udang budidaya sebenarnya dibesarkan di darat. Dalam beberapa kasus, udang dibesarkan dalam tangki besar, yang memiliki sistem irigasi untuk menyediakan air bersih dan segar bagi udang. Dalam kasus lain, tambak udang dibangun hanya untuk tujuan memproduksi udang budidaya. Pada gilirannya, udang liar hidup di laut. Tergantung pada varietas udang liar, mereka dapat hidup jauh di laut, atau di bagian yang lebih dangkal, seperti teluk dan laguna.
Udang budidaya sering dipanen dengan tangan atau jaring mekanis yang menangkap udang setelah mencapai ukuran tertentu. Lubang-lubang di jaring akan memungkinkan udang yang lebih kecil untuk keluar dari jaring, mencegah tangkapan sampingan yang berlebihan. Kurangnya hasil tangkapan sampingan pada udang yang dibudidayakan merupakan salah satu keunggulan budidaya udang. Dalam kasus udang liar, seringkali ada tangkapan sampingan dari berbagai spesies hewan, termasuk ikan yang lebih kecil dan krustasea lainnya.
Dampak lingkungan dari budidaya udang sangat tergantung dari mana udang yang dibudidayakan berasal. Di banyak bagian Asia, mangrove telah disesuaikan untuk digunakan sebagai tambak udang. Ini telah menciptakan perubahan dramatis dalam hal ekologi di banyak wilayah. Tanpa penghalang pelindung pohon bakau, daerah menjadi lebih rentan terhadap badai dan tsunami. Selain itu, kandungan garam yang lebih tinggi dari tambak udang telah mempengaruhi kualitas saluran air di sekitarnya.
Udang liar menciptakan dampak lingkungan pada ekologi regional dengan jumlah tangkapan sampingan yang merupakan hasil dari pukat laut. Sebagian besar tangkapan sampingan dari panen udang liar dibuang kembali ke laut, tetapi hewan-hewan tersebut mungkin rusak parah atau mati pada saat mereka dikembalikan ke laut.
Udang yang dibesarkan di tambak diberi makan berbagai makanan kerang buatan. Makanan ini dirancang untuk memberikan keseimbangan nutrisi yang tepat, meskipun banyak dari mereka mungkin berbasis atau diturunkan secara kimia. Pada gilirannya, udang liar berpesta dengan berbagai makanan alami, seperti ganggang. Namun, barang-barang ini mungkin mengandung polutan yang masuk ke sistem air. Misalnya, area di mana terdapat ekonomi industri yang tinggi mungkin memiliki lebih banyak polutan di perairan.